Hetalia: Axis Powers - Rome

Selasa, 19 April 2016

Amerika Serikat akan tambah tentara ke Irak perangi ISIS

Amerika Serikat akan tambah tentara ke Irak perangi ISIS
Semprotan tulisan berarti "kami tetap ada" tertempel di sisa tiang Kuil Bel berusia lebih dari 2000 tahun di kota kuno Palmyra, Homs, Suriah. Foto kota yang dihancurkan ISIS itu diambil pada 1 April 2016. (Reuters/Omar Sanadiki/P003)

Baghdad (ANTARA News) - Amerika Serikat akan mengirim 200 tentara tambahan ke Irak dan menempatkan mereka di dekat garis pertempuran untuk membantu pasukan Irak dalam memerangi kelompok bersenjata ISIS.

Pada Senin, sejumlah penjabat pertahanan penjelaskan, tentara tambahan itu tidak akan terlibat langsung dalam perang melainkan sebagai penasihat bagi pasukkan Irak yang menyerang Mosul, kota terbesar di negara tersebut yang masih dikuasai ISIS.

"Kami menilai Irak berkomitmen untuk merebut kembali wilayah mereka dan kami akan membantu," kata Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dalam wawancara dengan CBS News.

 "Harapan saya, akhir tahun ini kami berhasil menciptakan kondisi yang memungkinkan jatuhnya Mosul," kata Obama.

Di sisi lain, Amerika Serikat juga mengizinkan pengguna helikopter tempet Apache karena dinilai bisa menyediakan dukungan udara yang lebih cepat dan tembakan yang lebih akurat.

Sementara tentang tambahan yang akan dikirim ke Irak akan mendampingi 2.500 tentara Irak di garis depan pertempuran. Hingga saat ini, para penasihat itu masih ditempatkan bersama 10.000 tentara di lokasi  yang jauh dari Medan.

Perubahan perbijakan ini diharapkan akan membuat Amerika Serikat lebih cepat membantu Irak saat mereka berupaya mengambil alih Mosul meski di sisi lain juga membuat mereka lebih rentan terhadap tembakan artileri musuh.

"Kebijakan ini akan membuat kami lebih dekat dengan pertempuran. Target mereka adalah membantu pasukan setempat merespot serangan dengan cara lebih lincah," kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Ash Carter.

Carter menyampaikan hal itu setelah bertemu dengan Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, di Baghdad.

Sebagian besar dari tentara tambahan Amerika Serikat berasal dari Pasukkan Khusus.

Dengan tambahan itu, jumlah keseluruhan tentara Amerika Serikat di Irak akan mencapai 4.087, belum termasuk personil operasi khusus, beberapa pekerja logistik dan tentara yang bertugas untuk rotasi sementara.

Pentagon juga akan menyediakan bantuan maksimal 415 juta dolar AS kepada unit militer Kurdi, Peshmerga, yang memainkan peran penting dalam memerangi ISIS di bagian utara Irak.

Sebagian dana itu akan digunakan untuk layanan dasar seperti makanan, kata Letnan Jendral Sean Macfarland, kepala koalisi internasional peran di Suriah dan Irak.

"Saat ini Peshmega tidak mendapatkan kalori yang cukup untuk membuat mereka bertahan di medan pertempuran," kata Macfarland.

Sejak Desember lalu, pasukan Irak telah berhasil merebut kembali sejumlah wilayah dari ISIS.

Irak sendiri saat ini masih dilanda krisis tekait reformasi anti korupsi yang mengebiri kewenangan institusi negara dan mengancam keberlanjutan perang melawan ISIS.

0 komentar:

Posting Komentar