
TNI
menggelar simulasi penyergapan sebuah kapal yang disandera melalui
helikopter di Tarakan, Kalimantan Utara. (ANTARA FOTO/Fadlansyah)
Tarakan, Kalimantan Utara (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menilai penyanderaan oleh kelompok Abu Sayyaf dari Filipina akhir-akhir ini sangat mempengaruh kondisi keamanan dan kenyamanan perairan perbatas di Kalimantan Utara.
"Kasus penyanderan yang terus dilakukan Kelompok Abu Sayyaf (Filipina) akhir-akhir ini mempengaruhi perairan Kaltara menjadi tidak aman dan tidak nyaman bagi perusahaan pelayaran ekonomi," kata Wakil Gubernur Kalimantan Utara Udin Hinggio dalam pernyataan tertulisnya.
Untuk menjaga keamanan di perairan antara Indonesia-Malaysia dan Filipina, Pemprov Kalimantan Utara menginginkan TNI digerakkan sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.
Udin mengatakan, perairan Kalimantan Utara adalah jalur pelayaran ekonomi internasional sehingga perlu diawasi dan dijaga secara terpadu serta berkesinabungan untuk menangkal pergerakan-pergerakan kelompok berserta Filipina, termasuk kelompok Abu Sayyaf.
Saat ini 14 WNI tengah disandera Abu Sayyaf.
Salah satu ABK bernama Lambos Simanungkalit luka parah pada bagian bawah ketiak kiri tembus dada kiri akibat ditembak kelompok teroris itu.
0 komentar:
Posting Komentar