
Petugas
Bank BNI menunjukkan uang rupiah pecahan Rp100.000 di gerai BNI
Syariah, Kuningan, Jakarta, Rabu (6/8). Saat itu, rupiah melemah
terhadap dolar Amerika Serikat, yaitu Rp 11.745 per dolar Amerika
Serikat, disebabkan oleh kondisi politik nasional pasca gugatan hasil
Pemilu Presiden di MK serta penguatan dolar Amerika Serikat terhadap
euro namun tidak diikuti kenaikan yield US Treasury. (ANTARA FOTO/Yudhi
Mahatma)
"Dolar Amerika Serikat menguat terhadap mayoritas mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah. Melemahnya harga minyak mempengaruhi laju mata uang komoditas," kata ahli ekonomi Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, di Jakarta, Senin.
Terpantau harga minyak mentah jenis WTI Crude, Senin pagi (25/4), ini melemah 1,28 persen menjadi 43,17 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 44,66 dolar Amerika Serikat per barel, turun 1,00 persen.
Kondisi itu, lanjut dia, berpeluang untuk mempertahankan laju dolar AS, paling tidak hingga hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Kamis (28/4) waktu setempat.
Di sisi lain, ia menambahkan, perhatian investor juga sedang tertuju pada angka inflasi April 2016 yang sedianya akan dirilis pada awal pekan depan (Senin, 2/4), diperkirakan laju inflasi di bawah 4 persen secara tahunan memfaktorkan pemangkasan harga bahan bakar minyak jenis premium dan solar.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere, mengatakan, pelemahan rupiah masih relatif terbatas seiring dengan rencana pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi tahap XII serta keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) di level 6,75 persen, keputusan itu sesuai dengan perkiraan pasar.
"BI menujukan optimisme bahwa pelonggaran moneter akan diikuti oleh penurunan bunga kredit dalam waktu dekat yang dapat menggerakan ekonomi domestik," katanya.
Dari eksternal, lanjut dia, pasar berharap harga minyak mentah dunia yang stabil di atas level 40 dolar Amerika Serikat per barel dapat berpengaruh ke harga komoditas lainnya sehingga dapat berdampak positif bagi mata uang domestik.
0 komentar:
Posting Komentar