Hetalia: Axis Powers - Rome

Selasa, 19 April 2016

YLKI dukung penghapusan jalur lambat Sudirman-Thamrin

YLKI dukung penghapusan jalur lambat Sudirman-Thamrin
Kendaraan terjebak kemacetan ketika uji coba penghapusan sistem 3 in 1 di kawasan protokol MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/4/2016).(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
 
Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendukung wacana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghapus jalur lambat disepanjang Jalan Sudirman hingga MH Thamrin dan akan dijadikan perluasan trotoar.
 
"Jika benar wacana ini dieksekusi , hal ini merupakan ide yang progresif karena akses perjalan kaki di Jakarta, termasuk di Jalan Sudirman dan MH Thamrin, masih sangat minim," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, perjalan kaki sering menemui kesulitan bahkan menjadi korban kecelakaan lalu lintas karena kurang nya akses trotoar.

Tulus juga mengingatkan bahwa potret kota modern bukan dilihat dari akses jalan untuk kendaraan bermotor yang lebar dan mulus, tetapi ketersedian akses untuk perjalan kaki, pesepeda, dan akses angkutan umum.

Seharusnya, kata dia, perluasan trotoar bukan hanya di sepanjang Jalan Sudirman hingga MH Thamrin saja, tetapi semua luas jalan di Jakarta.

"Pemprov DKI juga harus membebaskan banyaknya trotoar yang kini dijadikan area komersial atau pedagang kaki lima, bengkel, dan parkir liar," ujar Tulus.

YLKI menilai kebijakan memperluas trotoar di Jalan Sudirman dan MH Thamrin akan makin elegan jika dibarengi dengan penguatan akses armada TransJakarta di koridor 1 dan koridor-koridor lainnya.

"Ini untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang akibat migrasi dari pengguna kendaraan pribadi menjadi pengguna TransJakarta. Pemprov DKI juga harus memperbanyak akses park and ride di area jalan menuju Jalan Sudirman dan MH Thamrin," kata Tulus.

Sementara itu sepeda motor, ia mengusulkan agar pengguna sepeda motor tidak melewati kedua jalan protokol tersebut jika kebijakan penghapusan jalur lambat benar-benar diaplikasikan.

"Ya sepeda motor tidak bisa masuk ke Jalan Sudirman. Bisa melalui jalan lain untuk akses ke Sudirman, via jalur belakang," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja  Purnama menyatakan trotoar di sepanjang Jalan Sudirman dan MH Thamrin akan diperlebar sehingga 9,5 meter untuk memudahkan akses bagi perjalan kaki di koridor "mas rapid transit" (MRT).
 
Langkah tersebut diharapkan meningkatkan kenyamanan bagi para perjalan kaki khususnya penumpang kereta dan bus, juga untuk mendorong masyarakat Ibukota menggunakan transportasi umum.

0 komentar:

Posting Komentar