
Anthony
Sinisuka Ginting saat bertanding melawan K. Srikant dari India di
semifinal Yonex Sunrise Indonesian masters 2015 di Gedung Cakrawala,
Malang, Jawa Timur, Sabtu (5/12).(ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Jakarta (ANTARA News) - Pemain tunggal putra Anthony Sinisuka
Ginting harus kembali mengakui keunggulan pemain Denmark Jan O Jorgensen
di babak pertama turnamen Indonesia Terbuka 2016.
Pemain
unggulan kelima Jorgensen mengalahkannya 20-22, 23-25 dalam
pertandingan yang berlangsung 42 menit di Istora Senayan, Jakarta, Rabu,
memupus harapan Anthony untuk membalas kekalahan di final Piala
Thomas.
Meskipun kalah, Anthony tetap mendapat tepuk
tangan meriah dari penonton yang memadati Istora Senayan setelah
pertarungan sengit untuk merebut tiket menuju babak kedua tersebut.
Anthony, yang menempati peringkat 22 dunia, sebenarnya memiliki peluang untuk membalas kekalahannya atas Jorgensen.
Setelah
pertemuan pertama di Thomas Cup, Anthony tampak lebih rileks menghadapi
Jorgensen dan sempat memimpin permainan pada awal dua game.
Namun
Jorgensen terus membuntuti. Saat Anthony unggul 20-17, Jorgensen mampu
menggoyahkan pertahanannya dan berhasil mencuri kemenangan di game
pertama.
Pada game kedua, Anthony bangkit dan
mengawali game dengan baik. Ia terus unggul, namun Jorgensen kemudian
terus memberikan tekanan yang tidak bisa dia atasi dengan baik.
Saat Jorgensen menyamakan kedudukan menjadi 15-15, Anthony mulai kehilangan kendali permainan.
Kejar mengejar angka tidak dapat dihindarkan. Anthony sempat unggul 19-17 dan tinggal butuh dua poin, tapi Jorgensen terus menekan dan kedua pemain saling mengejar skor lewat reli panjang yang menegangkan.
Kejar mengejar angka tidak dapat dihindarkan. Anthony sempat unggul 19-17 dan tinggal butuh dua poin, tapi Jorgensen terus menekan dan kedua pemain saling mengejar skor lewat reli panjang yang menegangkan.
Sorak
sorai penonton bergemuruh saat Anthony memimpin 23-22, namun pukulan
keras Jorgensen gagal dia kendalikan, membuat lawan menambah poin.
Dan smes Jorgensen akhirnya menutup peluang Anthony untuk memperpanjang game.
Dan smes Jorgensen akhirnya menutup peluang Anthony untuk memperpanjang game.
"Tadi
saya kurang tenang saat menyelesaikan permainan, kurang sabar, sehingga
jadi mati sendiri," kata Anthony, yang mengaku sudah mempelajari
permainan Jorgensen setelah kalah di final Piala Thomas.
"Dia pintar membaca situasi. Saat melihat saya panik dan tegang, dia langsung mempercepat servis balik," katanya.
Sementara
Jorgensen, yang sedang mengalami cedera pada pangkal paha, senang bisa
menguasai situasi di Istora Senayan yang memberi dukungan penuh kepada
Anthony.
Namun ia memuji penampilan Anthony, yang mempersulit upayanya meraih kemenangan.
Namun ia memuji penampilan Anthony, yang mempersulit upayanya meraih kemenangan.
"Pertandingan
tadi sangat sulit karena Ginting pasti akan berusaha mengalahkan saya,"
kata Jorgensen, saat jumpa pers usai bertanding.
Menurut Jorgensen, Anthony bermain lebih rileks dibandingkan saat Piala Thomas.
"Dia bermain bagus, di awal game bisa bermain baik. Tetapi dia tidak bisa mengontrol di akhir game," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar